BERTEPUK SEBELAH TANGAN
***
Dipagi hari sabtu, seorang tukang sayur lewat didepan rumah keluarga vin dan keluarga iskandar, mama vin dan mama jesi segera keluar menemui tukang sayur.mereka bertemu dan saling melempar senyum
"mama jesi, mau masak apa?" tanya mama vin
"Mau masak sop sama ikan laut mama vin, jesi lagi gak enak badan pingin dibuatin sop, mama vin sendiri mau masak apa?" tanya mama jesi
"Fey dan fito pengen rendang, vin nya pengen capjay, nah saya nya pengen ayam bumbu bali, hehe bingung mau masak yang mana"
"Masak semua aja mama vin, semua barangnya ada kog hehe"jawab tukang sayur yang bernama husen tersebut
"Yang masak bingung bang kalo terlalu banyak, oh iya panggil saya siska saja, mama jesi namanya siapa ? biar lebih akrab panggil saya siska"
"Oh iya bu siskaa, nama saya atalia panggil ata saja, orang2 komplek pada panggil saya ata"
selesai berbelanja, mereka masuk ke rumah, sebelum masuk kerumah, mama jesi ingin mengupas bahannya didepan teras keluarga rumah vin dengan mama vin, mama vin menyetujuinya. Mereka mengobrol sambil mengupas bahan-bahan untuk masak.
"jesi sakit apa bu ata?"
"demam biasa bu, tapi sudah mendingan"
"jeni nya kemana bu? Kog gak kelihatan"
"jeni lagi siap2 sekolah bu, kan hari ini masih sabtu"
"Ngomong-ngomong soal jeni, saya denger dari fey, kalo vin suka sama jeni buu"
"hah ? beneran bu ? saya sempat bingung karena vin dekat dengan kedua anak perempuan saya"
"iya bu, fey bilang kalau habis ketemu jeni vin suka senyum-senyum sendiri"
"Vin anak yang baik bu, santun, saya jadi gak kuatir kalo vin suka sama salah satu anak saya, yang saya takutkan, mereka semua menyukai vin, dan bisa sakit hati. Jesii, semoga dia gak menaruh hati terhadap vin bu"
"iyaa bu semoga saja"
Disamping pembicaraan itu semua, nampak jeni yang awalnya ingin berpamitan dengan mamanya, mendengar pembicaraan kedua ibu-ibu tersebut, wajah jeni menampakkan aura bahagia, tak terbendung dan tidak dapat dihindari. Vin keluar rumahnya dan melihat mama jesi. Vin menyapa mama jesi dan bertanya "tante.. jesi kemana, kog gak kelihatan?"
"Oh jesi lagi sedikit demam vin, ada diruang tamu lagi nonton tv, sana samperin"
"Oke tante, maa .. vin mau kerumah jesi dulu"
"iyaa vin."
jeni yang mengetahui vin menuju kerumahnya, mengira vin mau menemuinya, jeni tersenyum bahagia melihat vin, vin yang melihat jeni bingung dan merasa aneh akan sikapnya
"loo kenapa senyum-senyum gitu, menang lotre loo"
"hehee. Lagi bahagia ajaa."
"bahagia kenapa?"
"tebak dong vin, gue bahagia kenapa?"
"masaa bodooo jeen"
"iih looo, pinter banget nyembunyiin ituu, gueee bahagiaaa karenaaa cinta gue gak bertepuk sebelah tangan vin"
"ooh baguslah, gue ikut seneng. Cepet berangkat deh. Udah jam setengah 7. Gak telat loo"
"Oh iyaa. Makasih perhatiannya vin, makasih dah ngingetin"
"Loo kesambet setan apaan sih jen, aneh"
jeni segera berlari ke mamanya dan berpamitan menuju sekolah, sedangkan vin masuk kerumah jesi, didapati jesi yang sedang menonton tv sambil berselimutan, dan tertidur sedangkan remote tv nya masih dipegang di tangannya, tangannya menjulur ke bawah, vin mengambil tangan jesi yang menggelantung, dan meletakannya di samping badannya, namun jesi menarik tangan vin dan memegangnya dengan erat. Vin kaget, lalu vin duduk di samping kepala jesi, dengan tangan yang masih menggenggam tangannya.
vin mengamati wajah jesi yang sedang tertidur pulass, tak lama kemudian, jesi tersadar dan kaget tangannya menggenggam tangan vin.
"Loo sejak kapan ada disini vin?"
"10 menitan jes"
"maaf vin, gue megang tangan loo"
"Iyaa gak papa jess. Kata tante ata lo sakit, sakit apa?"
"lagi gak enak badan biasah vin, gue sebenernya mau nonton tv, eh ketiduran"
"iyaa, loo gak jadi nonton tv, tapi tv yang nonton loo"
"loo ada apa kesini vin?"
"Cuma mau ngehibur orang yang lagi sakit aja"
"Emmmmm. Sok perhatiaan hahaha, beneran??.. gak mau niat minjem buku mawar tifany ?"
"Tuuh loo tau."
"ambil sendiri aja vin"
vin segera menuju perpustakaan keluarga iskandar dan mengambil salah satu buku dari rak mawar tiffany dan menuju kepada jessi.
"jess loo udah sembuh gak?"
"kenapa vin?"
"nanti malem minggu nonton yukk, salah satu film nya diadaptasi dari novelnya mawar tiffany, siapa tau ada mawar tiffany nya"
"gak mungkin lah vin, dia kan pakek nama samaran, dan gak mau identitasnya terbuka untuk umum, emang seberapa suka loo sama dia ?"
"guee sukaa banget jess, 8 tahun gue suka mawar tiffany meskipun gak pernah tau orang nya, ntah dia jelek ataupun cantik, tua ataupun muda yang penting gue suka sama dia, lewat tulisannya dia bisa dicintai penggemarnya, loo tau gak kata-kata apa yang paling gue suka sama dia?"
"gue tebak yaa? Mmmm yang gini bukan (Semua orang dikenang dengan cara terbaiknya sendiri, seperti orang baik yang akan selalu dikenang dengan kebaikannya, tapi terkadang manusia sering lupa akan kebaikan orang lain, maka dari itu saya ingin dikenang dengan cara yang sederhana, saya ingin dikenang dengan buku dan karya saya, setidaknya jika saya sudah tidak ada didunia ini, buku-buku saya masih ada dan orang-orang mengingat saya)?"
"Kog taaau, kan kata-kata nya ada banyaak?"
"Soalnya gue juga paling suka sama yang itu, gue jadi mikir, gue dikenangnya gimana yaa besok?"
"Semua orang dikenang dengan cara terbaiknya jess. Gak usah terlalu dipikirin.."
"trus loo tau gak kata-kata cinta apa yang paling gue suka??"
"bentar gue tebak.. (Tetap seperti ini, yang menjadi sayap jika aku ingin terbang, menjadi air jika aku membara seperti api, dan menjadi bintang walau jauh namun tetap ku rindukan dan selalu bersinar) yang itu bukan?"
jessi bengong sambil memandang vin
"kenapa bengong jess?"
"koog loo bisaa tau sih vin? Gue paling suka sama kata-kata ituu"
"soalnya gue juga sukaa, kita sehati deeh jesss hehe"
"gak laah, hati loo disini(sambil nunjuk ke tempat hati vin) dan hati gue disini(sambil nunjuk ketempat hatinya) bedaa kan hihi"
"Sanaaa mandi loo jesss. Jangan-jangan belom mandi yaa loo"
"gue kan lagi sakit vin, yaa gak mandi lah hehe"
"hahaa pantesan dari tadi gue bau-bau asem gitu" sambil mengosok-nggosok rambut jessi
nampak dari depan pintu rumah mama jesi melihat kemesrahan dari vin dan jessi. Mama jesi menggumam "kata mamanya sukanya sama jeni, kog sekarang sama jesii juga senyum nya bedaa"
Vin dan jessi melihat mama jesi masuk kerumah mereka, vin ingin berpamitan dengan jessi dan mamanya.
"Loh vin, kog udah pulang, ayo ikut sarapan bareng, tapi tunggu dulu tante masakin,"
"Gak usah repot2 tante, vin makan dirumah aja, mama juga udah masak"
"Oh iya katanya kamu minta capjay yaa"
"hehe iya tante"
"ini jessi juga minta dimasakin, minta dimasakin sop, yaudah kalo gitu tante kedapur dulu yaa"
mama jesi menuju kedapur untuk memasak buat sarapan
"vin, loo katanya mau pulang kog gak jadi. Wkwk"
"loo ngusir gue?"
"yeeh gue mah nanya kalek gak ngusir, sewot loo, lagi pms loo"
lagi-lagi vin mengosok2 rambut jessi. Jessi memukul tangan vin.
"Oh ya jess, gue mau minta tolong nih"
"apa an?"
"Boleh gak kapan-kapan loo anterin gue kerumah erik lagi. Ada yang perlu gue tanyain soal kuliah"
"Ooh boleh kog vin, kapan-kapan gue ajak loo lagi"
"makasih jess. Kalo gitu gue pamitan dulu yaa"
Vin menuju ke dapur jessi untuk berpamit pulang ke mama jessi.
selesai sarapan vin segera berpamitan kerumah aldi untuk mengerjakan tugas.
"jesi sakit apa bu ata?"
"demam biasa bu, tapi sudah mendingan"
"jeni nya kemana bu? Kog gak kelihatan"
"jeni lagi siap2 sekolah bu, kan hari ini masih sabtu"
"Ngomong-ngomong soal jeni, saya denger dari fey, kalo vin suka sama jeni buu"
"hah ? beneran bu ? saya sempat bingung karena vin dekat dengan kedua anak perempuan saya"
"iya bu, fey bilang kalau habis ketemu jeni vin suka senyum-senyum sendiri"
"Vin anak yang baik bu, santun, saya jadi gak kuatir kalo vin suka sama salah satu anak saya, yang saya takutkan, mereka semua menyukai vin, dan bisa sakit hati. Jesii, semoga dia gak menaruh hati terhadap vin bu"
"iyaa bu semoga saja"
Disamping pembicaraan itu semua, nampak jeni yang awalnya ingin berpamitan dengan mamanya, mendengar pembicaraan kedua ibu-ibu tersebut, wajah jeni menampakkan aura bahagia, tak terbendung dan tidak dapat dihindari. Vin keluar rumahnya dan melihat mama jesi. Vin menyapa mama jesi dan bertanya "tante.. jesi kemana, kog gak kelihatan?"
"Oh jesi lagi sedikit demam vin, ada diruang tamu lagi nonton tv, sana samperin"
"Oke tante, maa .. vin mau kerumah jesi dulu"
"iyaa vin."
jeni yang mengetahui vin menuju kerumahnya, mengira vin mau menemuinya, jeni tersenyum bahagia melihat vin, vin yang melihat jeni bingung dan merasa aneh akan sikapnya
"loo kenapa senyum-senyum gitu, menang lotre loo"
"hehee. Lagi bahagia ajaa."
"bahagia kenapa?"
"tebak dong vin, gue bahagia kenapa?"
"masaa bodooo jeen"
"iih looo, pinter banget nyembunyiin ituu, gueee bahagiaaa karenaaa cinta gue gak bertepuk sebelah tangan vin"
"ooh baguslah, gue ikut seneng. Cepet berangkat deh. Udah jam setengah 7. Gak telat loo"
"Oh iyaa. Makasih perhatiannya vin, makasih dah ngingetin"
"Loo kesambet setan apaan sih jen, aneh"
jeni segera berlari ke mamanya dan berpamitan menuju sekolah, sedangkan vin masuk kerumah jesi, didapati jesi yang sedang menonton tv sambil berselimutan, dan tertidur sedangkan remote tv nya masih dipegang di tangannya, tangannya menjulur ke bawah, vin mengambil tangan jesi yang menggelantung, dan meletakannya di samping badannya, namun jesi menarik tangan vin dan memegangnya dengan erat. Vin kaget, lalu vin duduk di samping kepala jesi, dengan tangan yang masih menggenggam tangannya.
vin mengamati wajah jesi yang sedang tertidur pulass, tak lama kemudian, jesi tersadar dan kaget tangannya menggenggam tangan vin.
"Loo sejak kapan ada disini vin?"
"10 menitan jes"
"maaf vin, gue megang tangan loo"
"Iyaa gak papa jess. Kata tante ata lo sakit, sakit apa?"
"lagi gak enak badan biasah vin, gue sebenernya mau nonton tv, eh ketiduran"
"iyaa, loo gak jadi nonton tv, tapi tv yang nonton loo"
"loo ada apa kesini vin?"
"Cuma mau ngehibur orang yang lagi sakit aja"
"Emmmmm. Sok perhatiaan hahaha, beneran??.. gak mau niat minjem buku mawar tifany ?"
"Tuuh loo tau."
"ambil sendiri aja vin"
vin segera menuju perpustakaan keluarga iskandar dan mengambil salah satu buku dari rak mawar tiffany dan menuju kepada jessi.
"jess loo udah sembuh gak?"
"kenapa vin?"
"nanti malem minggu nonton yukk, salah satu film nya diadaptasi dari novelnya mawar tiffany, siapa tau ada mawar tiffany nya"
"gak mungkin lah vin, dia kan pakek nama samaran, dan gak mau identitasnya terbuka untuk umum, emang seberapa suka loo sama dia ?"
"guee sukaa banget jess, 8 tahun gue suka mawar tiffany meskipun gak pernah tau orang nya, ntah dia jelek ataupun cantik, tua ataupun muda yang penting gue suka sama dia, lewat tulisannya dia bisa dicintai penggemarnya, loo tau gak kata-kata apa yang paling gue suka sama dia?"
"gue tebak yaa? Mmmm yang gini bukan (Semua orang dikenang dengan cara terbaiknya sendiri, seperti orang baik yang akan selalu dikenang dengan kebaikannya, tapi terkadang manusia sering lupa akan kebaikan orang lain, maka dari itu saya ingin dikenang dengan cara yang sederhana, saya ingin dikenang dengan buku dan karya saya, setidaknya jika saya sudah tidak ada didunia ini, buku-buku saya masih ada dan orang-orang mengingat saya)?"
"Kog taaau, kan kata-kata nya ada banyaak?"
"Soalnya gue juga paling suka sama yang itu, gue jadi mikir, gue dikenangnya gimana yaa besok?"
"Semua orang dikenang dengan cara terbaiknya jess. Gak usah terlalu dipikirin.."
"trus loo tau gak kata-kata cinta apa yang paling gue suka??"
"bentar gue tebak.. (Tetap seperti ini, yang menjadi sayap jika aku ingin terbang, menjadi air jika aku membara seperti api, dan menjadi bintang walau jauh namun tetap ku rindukan dan selalu bersinar) yang itu bukan?"
jessi bengong sambil memandang vin
"kenapa bengong jess?"
"koog loo bisaa tau sih vin? Gue paling suka sama kata-kata ituu"
"soalnya gue juga sukaa, kita sehati deeh jesss hehe"
"gak laah, hati loo disini(sambil nunjuk ke tempat hati vin) dan hati gue disini(sambil nunjuk ketempat hatinya) bedaa kan hihi"
"Sanaaa mandi loo jesss. Jangan-jangan belom mandi yaa loo"
"gue kan lagi sakit vin, yaa gak mandi lah hehe"
"hahaa pantesan dari tadi gue bau-bau asem gitu" sambil mengosok-nggosok rambut jessi
nampak dari depan pintu rumah mama jesi melihat kemesrahan dari vin dan jessi. Mama jesi menggumam "kata mamanya sukanya sama jeni, kog sekarang sama jesii juga senyum nya bedaa"
Vin dan jessi melihat mama jesi masuk kerumah mereka, vin ingin berpamitan dengan jessi dan mamanya.
"Loh vin, kog udah pulang, ayo ikut sarapan bareng, tapi tunggu dulu tante masakin,"
"Gak usah repot2 tante, vin makan dirumah aja, mama juga udah masak"
"Oh iya katanya kamu minta capjay yaa"
"hehe iya tante"
"ini jessi juga minta dimasakin, minta dimasakin sop, yaudah kalo gitu tante kedapur dulu yaa"
mama jesi menuju kedapur untuk memasak buat sarapan
"vin, loo katanya mau pulang kog gak jadi. Wkwk"
"loo ngusir gue?"
"yeeh gue mah nanya kalek gak ngusir, sewot loo, lagi pms loo"
lagi-lagi vin mengosok2 rambut jessi. Jessi memukul tangan vin.
"Oh ya jess, gue mau minta tolong nih"
"apa an?"
"Boleh gak kapan-kapan loo anterin gue kerumah erik lagi. Ada yang perlu gue tanyain soal kuliah"
"Ooh boleh kog vin, kapan-kapan gue ajak loo lagi"
"makasih jess. Kalo gitu gue pamitan dulu yaa"
Vin menuju ke dapur jessi untuk berpamit pulang ke mama jessi.
selesai sarapan vin segera berpamitan kerumah aldi untuk mengerjakan tugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar